Di
susunOleh :
Falcifera Silvia Oktadiani (F01110032)
Verawati (F01110049)
Novia
Sari (F01110050)
RetnoTamiaPutri (F01110054)
RiaAini (F01110033)
Maharani (F01110016)
Program StudiPendidikanEkonomi
FakultasKeguruandanIlmuPendidikan
UniversitasTanjungpura
Pontianak
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran IPS terpadu dengan pendekatan masalah merupakan suatu
strategi pembelajaran yang menarik karena peserta didik tidak hanya dapat
mendapatkan materi yang sedang dipelajari tetapi juga mendapatkan suatu pemecahan
masalah sosial terhadap gejala social yang terjadi dalam lingkungannya.tetapi
sangat disayangkan Pembelajaran IPS terpadu dengan mengunakan pendekatan
masalah pada saat ini Jarang sekali dipakai pada proses pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh banyak
hal yang menjadi factor utama mengapa Pendekatan pemecahan masalah ini jarang
dipergunakan dalam proses pembelajaran adalah kurangnya pengetahuan pengajar
tentang cara merancang serta menerapkan suatu pembelajaran IPS terpadu dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah.
Merancang pembelajaran IPS terpadu dengan pendekatan masalah dengan baik
harus dipahami oleh seorang pengajar karena dengan perancangan yang benar
membuat proses pembelajaran menjadi efesien.Karena dalam proses perancangan
pembelajaran inilah menjadi kunci dari suksesnya penerapan pembelajaran IPS
terpadu dengan pendekatan masalah dikelas sehingga dapat meningkatkan beberapa
hal positif bagi siswa seperti:
1. Mengembangkan
sikap/keterampilan siswa untuk mampu memecahkan permasalahannya serta mengambil
keputusan secara objektif dan mandiri.
2. Mengembangkan
kemampuan berpikir siswa. Proses berpikir terdiri dari serentetan keterampilan
seperti mengumpulkan informasi/data, membaca dan menafsirkan data, dan
Iain-lain yang penerapannya membutuhkan latihan dan pembiasaan.
3. Siswa
benar-benar menghayati untuk berpikir dan mengembangkan minat dalam berbagai
kemungkinan,membina pengembangan sikap penalaran lebih jauh dan cara berpikir
objektif, mandiri, kritis dan analitis baik secara individual maupun kelompok.
B. RumusanMasalah
Makalahinimembahas tentang pembelajaran IPS
terpadudenganmenggunakanpendekatanmasalah yang meliputi :
·
Bagaimanapembelajaran
yang baikdenganmenggunakanpendekatanmasalah ?
·
Apa
factor yang menyebabkanpembelajarandenganpendekatanmasalahjarang di gunakan?
·
Apasajahalpositifdari
proses perencanaanpembelajaran?
·
Bagaimanamerancang dan menerapkan
pembelajaran IPS dengan pendekatan pemecahan masalah dengan benar sehingga
proses belajar dapat berjalan denganbaik ?
C. TujuanPenulisan
Makalah
yang kami buat memiliki tujuan. Adapun tujuan-tujuan tersebut diantaranya:
1. UntukmemberikangambaranmengenaitentangpembelajaranIpsTerpadu.
2. Untukmemahamidanmenjelaskansistem-sistempembelajaranIpsTerpadu
.
3. Untukmemberikanpengetahuanbagaimanmecahanmasalahdenganmenggunakanmetodeilmiah.
D. Metode
Untuk itu makalah ini mengangkat bagaimana merancang dan menerapkan
pembelajaran IPS dengan pendekatan pemecahan masalah dengan benar sehingga
proses belajar dapat berjalan dengan baik.Dengan mengunakan buku sebagai media
sumber informasi ,penulis mencoba memaparkan bagaimana merancang dan menerapkan
pembelajaran IPS dengan pendekatan pemecahan masalah bisa menjadi salah satu
alternative strategi dalam menyampaikan pembelajaran IPS dikelas.Serta
diharapkan dapat meningkatkan cara berpikir siswa terhadap suatu gejala social.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pendekatan Pemecahan Masalah
Masalah dapat diartikan setiap hal yang mengundang keragu-raguan, ketidakpastian
atau kesulitan yang harus diatasi dan diselesaikan.Biasanya masalah terjadi
karena kesenjangan antara apa yang diharapkan dan apa yang terjadi dilapangan.
Selanjutnya masalah sosial dapat diartikan suatu situasi yang mempengaruhi
banyak ruang dan dianggap sumber kesulitan atau ketidakpuasan yang menuntut
untuk dipecahkan. Secara operasional, masalah sosial diartikan suatu situasi
yang pada kenyataannya tidak sesuai dengan yang dikehendaki.
Menurut sifatnya, masalah sosial bermacam-macam; statis-dinamis,
besar-kecil, sederhana-kompleks. Dengan demikian strategi pemecahannya pun
harus disesuaikan dengan sifat dan karakteristik masalahnya. Seperti ada yang
dipecahkan secara intuitif, coba-coba, tradisional, berdasarkan pengalaman
lampau, terkaan kasar dan sebagainya.
Secara umum kita mengenal tiga cara pemecahan masalah:
Secara umum kita mengenal tiga cara pemecahan masalah:
1. Pemecahan
masalah secara otoritatif, yaitu pemecahan masalah yang dilakukan oleh penguasa
yang berwenang (pejabat, guru, hakim, dan Iain- lain).
2. Pemecahan
masalah secara ilmiah, yaitu pemecahan masalah dengan menggunakan metode
ilmiah. Metode ilmiah adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan secara ilmiah.
3.Pemecahan
masalah secara metafisik, yaitu pemecahan masalah denganmenggunakan cara-cara
yang tidak rasional, misal secara gaib.
Pemecahan masalah merupakan suatu proses memecahkan masalah ini mcnyangkut mengubah keadaan yang aktual menjadi keadaan seperti yang dikehendaki.
Pendekatan adalah cara umum dalam melihat dan bersikap terhadap suatu masalah.
Pemecahan masalah merupakan suatu proses memecahkan masalah ini mcnyangkut mengubah keadaan yang aktual menjadi keadaan seperti yang dikehendaki.
Pendekatan adalah cara umum dalam melihat dan bersikap terhadap suatu masalah.
Dengan demikian pendekatan pemecahan masalah adalah pendekatan yang
digunakan dalam mempelajari IPS terpadu dengan maksud mengubah keadaan yang
aktual menjadi keadaan seperti yang kita kehendaki dengan memperhatikan
prosedur pemecahan yang sistematis.
B. Merancang Pembelajaran IPS Terpadu dengan
Menggunakan Pendekatan Pemecahan Masalah
Dalam merancang pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan
pemecahan masalah sebaiknya berdasarkan pada pemikiran kritis dan reflektif
yang-mengikuti proses kerja sebagai berikut:
1. Menyadari
adanya masalah
2. Mencaripetunjukuntukpemecahannya
3. Pikirkankemungkinanpemecahannyadanpendekatannya
4. Ujilahkemungkinan-kemungkinanpemecahanmasalahdengan
criteria tertentu
5. Mempergunakanstupemecahan
yang cocokdengan criteria tertentudanPengajar perlu menyeleksi dalam
memilih pendekatan pemecahan masalah di kelas.
Bagi kepentingan proses
belajar mengajar. Oleh Karena itu harus memperhatikan kriteria pemilihan
masalah. Sebagai acuannya adalah kriteria pemilihan masalah seperti yang
dikemukakan Qirillen dan Hannn, yakni:
v Masalah
itu bersifat umum dan berulang-ulang sehingga cukup dikenal
dan menarik perhatian siswa
dan menarik perhatian siswa
v Masalah
itu cukup penting dibahas di kelas
v Masalah itu dapat mengembangkan
kelas ke arah tujuan yang dikebendaki
v Melihat
kemungkinan tersedianya bahan-bahan yang diperlukan untuk
pemecahan masalah.
pemecahan masalah.
v Masalah
itu dapat menjamin kelanjutan pengalaman belajar siswa.
Setelah masalah kita ketemukan, maka langkah selanjutnya adalah pemecahan masalah.
Setelah masalah kita ketemukan, maka langkah selanjutnya adalah pemecahan masalah.
Ada tiga model pemecahan masalah yang dikemukakan oleh para ahli antara
lain John Dewey, Brian Larkin, David Johnson dan Frank Johnson. Untuk lebih
jelasnya marilah kita perhatikan uraian berikut:
Langkah-langkah dan gambaran pemecahan masalah yang dikemukakan oleh John
Dewey, yaitu:
Ø Merumuskan permasalahan.Mengetahui dan merumuskan permasalahan
secarajelas.
Ø Menelaah permasalahan.Menggunakan pengetahuan untuk merinci dan
menganalisis masalah tersebut dari berbagai sudut,
Ø Membuat/merumuskan hipotesis.Menghayati secara luas dan lengkap
sebab akibat serta pemecahan masalah tersebut,
Ø Menghimpun,
mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis.
Kecakapan mencari dan menyusun data dan menvisualisasikan data dalam bentuk bagan, gambar, grafik dan lain-lain,
Kecakapan mencari dan menyusun data dan menvisualisasikan data dalam bentuk bagan, gambar, grafik dan lain-lain,
Ø Pembuktian hipotesis.Kecakapan menelaah dan membahas data,
menghubung-hubungkan; atau menghitung data terhadap hipotesis dan keterampilan
mengambil keputusan dan kesimpulan dari hal-hal di atas,
Ø Menentukan pilihan pemecahan/keputusan.Kecakapan membuat,
memilih dan menilaibeserta perhitungan akibat kelak.
Model Pemecahan
Masalah secara Kelompok :
Model ini dikemukakan oleh David Johnson dan Frank Johnson, di mana model
ini menitik beratkan pada pemecahan masalah secara kelompok yaitu pada kemampuan
mengambil keputusan. Kemampuan pemecahan masalah secara kelompok meliputi beberapa
unsur sebagai berikut:
v Dapat
menghasilkan kesepakatan tentang sesuatu keadaan yang dikehendaki
v Sepakat
menetapkan struktur dan prosedur untuk menghasilkan, memahami dan memakai
informasi yang relevan dengan keadaan yang actual
v Sepakat
untuk menetapkan struktur dan prosedur untuk menemukan kemungkinan pemecahan
masalah, memutuskan dan mempergunakan cara pemecahan yang terbaik dan efektif.
Langkah-langkah pemecahan masalah secara kelompok yang dikemukakan oleh
David Johnson dan Frank Johnson sebagai berikut:
1. Definisi Masalah
Definisi
masalah merupakan langkah yang paling sulit. Apabila merumuskan dengan baik
maka langkah selanjutnya akan lebih mi Untuk perumusan masalah ini dianjurkan
menggunakan langkah-lar sebagai berikut:
·
Tampunglah secara terbuka semua
pernyataan masalah.
·
Rumuskan kembali setiap pernyataan
sehingga dapat memperoleh gambaran yang ideal dan aktual. Pilihlah salah satu
definisi yang penting dan dapat dipecahkan.
2. Diagnosis Masalah
Langkah kedua
ini kita ingin mengetahui dimensi dan sebab sebab timbulnya masalah. Tujuannya
adalah untuk mengetahui sifat dan besarnya kekuatan yang mendorong ke arah
situasi yang ideal dan kekuatan-kekuatan ynng menghambat ke arah tersebut.
3. Merumuskan Altematif Strategi
Dalam
kelompok ketiga ini kelompok harus mencari dan menemukan berbagai altematif
cara pemecahan masalah, di mana kelompok harus kreatif berpikir divergen,
memahami pertentangan antaridea dan punya daya temu yang tinggi.
4. Penentuan dan Penerapan suatu Strategi.
Setelah
berbagai altematif strategi pemecahan masalah diperoleh, maka kelompok pada
tahap ini memutuskan untuk memilih altematif mana yang akan dipakai. Tahap ini
mengandung dua aspek utama pemecahan masalah yaitu:
a) Pengambilan
keputusan yaitu suatu proses mengambil suatu pilihan dari berbagai altematif
tindakan.
b) Keputusan
penerapan yaitu suatu proses untuk mengambil tindakan yang diperlukan sehingga
menghasilkan pelaksanaan tersebut
Dalam tahap
ini kelompok harus menggunakan pertimbangan yang kritis, berpikir kovergen
dalam membitat perencanaan yang nyata mengenai pelaksanaan.
5. Evaluasi Keberhasilan Strategi
Dalam langkah
kelima ini kelompok mempelajari: apakah strategi itu berhasil diterapkan
(evaluasi proses), apakah akibat pcnerapan strategi itu (evaluasi hasil) dan
apakah keadaan akKial sudah lebih mendekati keadaan yang ideal daripada sebelum
penerapan.Hasil akhir dari evaluasi harus menunjukkan: masalah apa yang sudah
dipecahkan, seberapa jauh pemecahannya, masalah apa yang belum terpecahkan dan
masalah baru apa yang timbul sebagai akibat pemecahan ini.
C.
Menerapkan Pembelajaran IPS Terpadu dengan Menggunakan Pendekatan
Pemecahan Masalah
Dalam
menerapkan model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan masalah
kita ,dapat memilih model yang dikemukakan oleh para ahli di atas. Karena pada
prinsipnya model pemecahan masalah tersebut adalah sama yakni dari merumuskan
masalah sampai pada pemecahan masalah dengan menggunakan suatu strategi yang
cocok.
Pemilihan
model pemecahan diatas dapat kita tentukan sendiri sesuai dengan tema yang
sesuai dengan tema yang sedang dibahas pada sebuah kelas.Sehingga dengan
pemilihan yang tepat terhadap model pemecahan masalah maka seorang mengajar
dapat menyampaikan Materi IPS terpadu kepada peserta didik dengan baik.karena
seorang pengajar hanya tinggal merumuskan prinsip-prinsip model pemecahan
masalah dengan menghubungkan tema yang sedang dibahas.
Sebagai
contoh, seorang guru akan menerapkan model pembelajaran IPS terpadu dengan
menggunakan pendekatan pcmecahan masalah dalam kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas. Ambil contoh kurikulum Sekolah Dasar kelas V catur wulan 2.
Langkah-langkah guru adalah sebagai berikut:
1. Menentukan
tujuan pembelajaran, misalnya
:Siswa mengenai sumber daya manusia dan ciri khas kebudayaan Indonesia.
2. Menentukan
pokok bahasan, misalnya : jumlah
penduduk.
3. Menentukan
dan memahami materi pelajaian yang akan disampaikan, misalnya : membahas cara-cara pengendalian
pertambahan jumlah pendudukIndonesia.
4. Setelah
guru melakukun persiapan di atas maka langkah selanjutnya adalah menyampaikan
materi pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah secara kelompok dengan prosedur: guru membagi
kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Kemudian kelompok tersebut atas
bimbingan dan pengarahan guru mengikuti proses kerja sebagai berikut :
a.
Mendefinisikan Masalah
Langkah yang ditempuh adalah: menampung seluruh pernyataan masalah yang
berkaitan dengan cara-cara untuk mengendalikan pertambahan penduduk Indonesia;
merumuskan kembali pernyataan masalah dan memilih beberapa definisi masalah
yang dapat diselcsaikan oleh setiap kelompok yang disesuaikan dengan kemampuan
siswa dan fasilitas yang ada.
b.
Mendiagnosis Masalah
Tahap ini
bertujuan untuk mengetahui dimensi dan sebab-sebab. timbulnya masaiah. Adapun
sebab-sebab timbulnya masalah tersebut antara lain:
1. Tingginya
angka kawin muda, hal ini menyebabkan kesempatan unruk melahirkan menjadi besar
dan dalam jangka waktu yang panjang memungkinkan untuk melahirkan dalam
frekuensi yang banyak.
2. Adanya
anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki, hal ini yang mendasari keluarga besar
dalam satu lumah tangga.
3. Adanya
anggapan bahwa mengendalikan kelahiran dengan kontrasepsi merupakan perbuatan
haram.
4. Rendahnya
tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang keluarga berencana, sehingga mereka
tidak mengetahui cara-cara untuk mengendalikan kelahiran dan hal ini ditunjang
dengan sarana dan prasarana praktik KB yang belum merata ke seluruh lapisan
masyarakat.
c.
Merumuskan alternatif
strategi
Tahap ini
kelompok hanjs kreatif dan berusaha untuk merumuskan alternatif strategi untuk
memecahkan masalah serta dituntut mempunyai daya nalar yang tinggi. Setelah
mengetahui sebab-sebab timbulnya masalah yang ditinjau dari berbagai sudut
pandang, maka kita dapat merumuskan strategi pemecahan masalah dengan jalan:
1. Menggalakkan
Keluarga Berencana secara nasional, karena strategi inidapat menekan
angka kelahiran.
2. Meningkatkan
pendidikan kependudukan di seluruh masyarakat Indonesia.
3. Membuat
undang-undang yang mengatur tentang batas usia kawin pertama bagi penduduk Indonesia
baik pria maupun wanita.
4. Membudayakan
dan melembagakannorma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. penentuan dan
penerapan strategi.
Tahap ini
kelompok-kelompok memutuskan untuk memilih alternatif strategi yang akan
dipakai. Tentunya alternatif yang dipilih sudah melalui pertimbangan yang
matang, sehingga diharapkan strategi tersebut dapat menjadi obat mujarab bagi
pemecahan masalah. Adapun alternatif strategi yang dipilih antara lain:
v Meningkatkan
gerakan Keluarga Berencana secara nasional denganmenggunakan alat kontrasepsi,
Strategi ini untuk memecahkan masalah tingginya angka kelahiran.
v Melembagakan
dan membudayakan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Strategi ini untuk
memberikan penjelasan tentang arti penting dan hakikat keluargn kecil bahr.gia
sejahtera bagimasyarakat yang masih mempunyai anggapan keluarga besar dalam
satu rumah tangga.
v Membuat
undang-undang perkawinan yang mengatur batas minimal usia kawin pertama bagi
penduduk Indonesia. Strategi ini untuk memecahkan masalah rendahnya usia kawin
pertama yang dilakukan penduduk Indonesia khususnya di pedesaan.
e.
Evaluasi keberhasilan strategi
Tahap ini
kelompok mempelajari: apakah strategi itu bisa diterapkan; apakah akibat dari
penerapan strategi itu; apakah keadaaan aktual sudah mendekati keadaan yang
kita kehendaki,setelah kelompok sampai kepada tahap evaluasi, maka langkah
selanjutnya mengadakan tanya jawab mengenai hasil pemecahan masalah yang
diputuskan masing-masing kelompok yang bertujuan mendapatkan keputusan bersama
mengenai strategi pemecahan masalah cara-cara mengendalikan pertambahan
penduduk Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hal yang menjadi kunci dari suskesnya pembelajaran IPS terpadu dengan pendekatan masalah adalah pada tahap perancangan dan pemilihan model pemecahan masalah sehingga seorang pengajar mendapatkan rancangan yang jelas tentang bagaimana sebuah pembelajaran diarahkan .sehingga penerapan IPS terpadu dengan pendekatan masalah menjadi sebuah evaluasi . Pengajar dapat memodifikasi langkah-langkah yang disampaikan oleh para ahli dengan tetap memperhatikan prinsip yang baku sesuai dengan gaya mengajar Anda serta fasilitas yang ada sehingga tujuan dari pembelajaran IPS dapat tercapai.
Hal yang menjadi kunci dari suskesnya pembelajaran IPS terpadu dengan pendekatan masalah adalah pada tahap perancangan dan pemilihan model pemecahan masalah sehingga seorang pengajar mendapatkan rancangan yang jelas tentang bagaimana sebuah pembelajaran diarahkan .sehingga penerapan IPS terpadu dengan pendekatan masalah menjadi sebuah evaluasi . Pengajar dapat memodifikasi langkah-langkah yang disampaikan oleh para ahli dengan tetap memperhatikan prinsip yang baku sesuai dengan gaya mengajar Anda serta fasilitas yang ada sehingga tujuan dari pembelajaran IPS dapat tercapai.
B.
Saran-Saran
Dalampembelajaran IPS terpadu, pengajarhendaknyamenggunakanrancangandanmetode yang pas, agar ilmu IPS terpadudapatdiserapdenganbaikolehpesertadidik.Selainitupengajarjugaharuspandaimemodifikasinamuntetapberpegangpadaprinsip yang baik. Metodepembelajaran yang baikakanmudahdiserapdanditerapkan, sehinggatujuanpembelajaran IPS terpadudapattercapaisesuaitujuannya.
Dalampembelajaran IPS terpadu, pengajarhendaknyamenggunakanrancangandanmetode yang pas, agar ilmu IPS terpadudapatdiserapdenganbaikolehpesertadidik.Selainitupengajarjugaharuspandaimemodifikasinamuntetapberpegangpadaprinsip yang baik. Metodepembelajaran yang baikakanmudahdiserapdanditerapkan, sehinggatujuanpembelajaran IPS terpadudapattercapaisesuaitujuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar