TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN
“
LINGKUNGAN PENDIDIKAN “
DOSEN PEMBIMBING : Drs. H. WANTO RIVAIE, Dip. Ed, M. Sc
MAKALAH
Disusun Oleh :
HARDI F01110023
NOVI
RATNASARI F01110068
IDEL
PUTRI F01110066
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan sebagai salah satu bentuk sistem
sosial, senantiasa bersifat terbuka, artinya pendidikan tersebut selalu
menerima masukan (input) dari lingkungan, dan memberikan hasil berupa output
pada lingkungan juga. Keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam mencapai
tujuannya dipengaruhi oleh kondisi dan situasi yang ada disekelilingnya. Oleh
karena itu untuk memahami pendidikan secara lebih luas, guru dan pendidik pada
umumnya ang berperan sebagai ujung tombak dalam melaksanakan proses pembelaaran,
perlu memiliki pemahaman yang jelas tentang konsep lingkungan dan lingkungan
pendidikan.
Pemahaman yang jelas tentang lingkungan pendidikan
tersebut akan mendorong para guru untuk berupaya secara optimal memanfaatkan
lingkungan tersebut sehingga memiliki kontribusi yang besar terhadap
keberhasilan pendidikan. Sadulloh,dkk(2007:171) Untuk memahami keluarga sebagai lingkungan
pendidikan terlebih dahulu perlu didasari dengan pemahaman tentang
karakteristik lingkungan keluarga.Karakteristik lingkungan keluarga dapat
dipahami dengan mempelajari konsep tentang pengertian dan jenis – jenis
keluarga, peranan dan fungsi yang perlu dimainkan oleh masing – masing anggota
keluarga terutama peranan dan fungsi yang terkait dengan kegiatan pendidikan
yang berlangsung didalamnya.pendidikan yang terjadi dalam lingkungan keluarga
berlangsung alamiah dan wajar, tidak ada aturan yang mengikat, karena itu
disebut pendidikan informal.
Pendidikan
merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan
dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif.
Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan
dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal
(sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari
keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut
sebagai tripusat pendidikan. Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan
manusia untuk mancapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang
bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada
lingkungan pendidikan yang berada di luar lingkungan formal.
B. Rumusan
masalah
Permasalahan adalah
suatu hal atau persoalan yang memerlukan jawaban atau pemecahan dengan
pemikiran yang matang dan dapat ditarik suatu kesimpulan (Surakhmad, 1985:39)Permasalahan dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud
dengan konsep dan jenis lingkungan pendidikan ?
2. Apa yang dimaksud
dengan keluarga sebagai lingkungan pendidikan?
3. Apa yang dimaksud
dengan keluarga?
4. Apa fungsi dari
keluarga?
5. Apa yang dimaksud
dengan perubahan fungsi keluarga?
6. Apa peranan anggota
keluarga dalam pendidikan anak ?
C. Prosedur Pemecahan masalah
Lingkungan pendidikan
adalah lingkungan tempat terjadinya proses belajar.Lingkungan pendidikan
terdiri dari keluarga, sekolah, dan masyarakat.keluarga adalah lingkungan
pendidikan yang pertama dan utama. Anggota keluarga berperan sangat penting
terutama dalam pembentukan kerpribadian anak yang pertama dan utama.
D. Tujuan penulisan
Adapun tujuan makalah ini adalah:
1. Ingin mengetahui pengertian konsep
dan jenis lingkungan pendidikan,
2. Ingin mengetahui pengertian keluarga
sebagai lingkungan pendidikan.
3. Ingin mengetahui pengertian dari
keluarga.
4. Ingin mengetahui fungsi dari
keluarga.
5. Ingin mengetahui pengertian perubahan
fungsi keluarga.
6. Ingin mengetahui peranan anggota
keluarga dalam pendidikan anak.
E. Manfaat penulisan makalah
1. Mendapatkan pengetahuan baru tentang
pengertian konsep dan jenis lingkungan pendidikan.
2. Mendapatkan pengetahuan baru tentang
pengertian keluarga sebagai lingkungan pendidikan,
3. Mendapatkan pemahaman baru tentang
pengertian keluarga.
4. Mendapatkan pemahaman baru tentang
fungsi dari keluarga.
5. Mendapatkan pemahaman baru tentang
pengertian perubahan fungsi keluarga.
6. Mendapatkan pemahaman baru tentang
peranan anggota keluarga dalam pendidikan anak.
F.
Metode Penulisan
Bab I Pendahuluan, berisikan a) latar
belakang masalah,b) rumusan masalah,c) prosedur Pemecahan masalah,d) tujuan
penulisan makalah, e) manfaat penulisan makalah,f) sistematika Pembahasan.
Bab II Pembahasan,berisikan:a)
pengertian ligkungan pendidikan ,b) jenis/macam lingkungan pendidikan , c) Fungsi
Lingkungan Pendidikan Terhadap Proses Pendidikan Manusia
Fungsi Keluarga,d) Pengaruh lingkungan terhadap hasil belajar anak.
Bab III, merupakan bab penutup yang
berisikan:a) kesimpulan.b) saran
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan secara umum
diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan, dan mahluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidupa lainnya. Lingkungan
dibedakan menajdi lingkungan alam hayati, lingkungan alam non hayati,
lingkungan buatan dan lingkungan sosial. Sebagai contoh saat berada di sekolah,
lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan,
dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di
kebun sekolah serta hewan- hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan
abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai
macam benda mati yang ada di sekitar.
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan
potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sedangkan
lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbgai factor lingkungan yang
berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai berbagai
lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari
lingkungan sosial.
B. Jenis Lingkungan Pendidikan
Mengacu pada
pengertian lingkungan pendidikan seperti tertulis diatas, maka lingkungan
pendidikan dapat dibedakan atau dikategorikan menjadi 3 macam lingkungan yaitu
(1) lingkungan pendidikan keluarga; (2) lingkungan pendidikan sekolah ; (3)
lingkungan pendidikan masyarakat atau biasa disebut tripusat Oleh KI Hajar
Dewantara lingkungan ketiga disebut sebagai perkumpulan pemuda.
1.
Lingkungan Pendidikan Keluarga
Keluarga
merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama
dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua
bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar
tumbuh adn berkembang dengan baik. Pendidikan keluarga disebut pendidikan utama
karena di dalam lingkungan ini segenap potensi yang dimiliki manusia terbentuk
dan sebagian dikembangkan. Bahkan ada beberapa potensi yang telah berkembang
dalam pendidikan keluarga. Pendidikan
keluarga dapat diebdakan menjadi dua yakni :
a)
Pendidikan prenatal (pendidikan sebelum lahir)
Merupakan
pendidikan yang berlangsung selama anak belum lahir atau masih dalam kandungan.
Pendidikan prenatal lebih dipengaruhi kepada kebudayaan lingkungan setempat.
Sebagai contoh dalam masyarakat jawa dikenal berbagai macam upacara adat selama
anak masih ada dalam kandungan seperti neloni, mitoni. Selain upacara-upacara
adat untuk menyelamati anak yang masih dalam kandungan dalam masyarakat jawa
dikenal juga berbagai macam sirikan (hal-hal yang harus dihindari) selama anak
masih dalam kandungan.
Dalam
kehidupan yang lebih modern sekarang ini, terdapat pula model pendidikan
prenatal. Seperti mendengarkan lagu-lagu klasik selama anak masih dalam
kandungan, melakukan pemerikasaan rutin ke dokter kandungan atau mengkonsumsi
nutrisi yang baik bagi si jabang bayi adalah contoh-contoh pendidikan prenatal
dalam kehidupan modern.
Secara
sederhana pendidikan prenatal dalam keluarga bertujuan untuk menjamin agar si
jabang bayi sehat selama dalam kandungan hingga nanti pada akhirnya dapat
terlahir dengan proses yang lancer dan selamat.
b) Pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir)
Merupakan
pendidikan manusia dalam lingkungan keluarga di mulai dari manusia lahir hingga
akhir hayatnya. Segala macam ilmu kehidupan yang diperoleh dari keluarga
merupakan hasil dari proses pendidikan keluarga postnatal. Dari manusia lahir
sudah diajari bagaimana caranya tengkurap, minum, makan, berjalan hingga
tentang ilmu agama.
Sama seperti
pendidikan prenatal yang tujuan adalah menjamin manusia lahir ke dunia,
pendidikan postnatal ditujukan sebagai jaminan agar manusia dapat menjadi
manusia yang baik dan tidak mengalami kesulitan berarti selama proses manusia
hidup.
Bagaimana
manusia bersikap tentang segala macam lingkungannya di luar lingkungan keluarag
sangat tergantung pada bagaimana proses pendidikan keluarga berlangsung. Dalam
dunia modern seperti sekarang, bagaimana pendidikan keluarga berlangsung tidak
sepenuhnya tergantung pada orang tua namun bisa juga dipengaruhi oleh orang
lain yang notabene bukan bagian dari keluarga. Ini bisa terjadi karena
kesibukan orangtua maka orangtua lebih cenderung untuk menyewa orang lain untuk
merawat (mengasuh) anaknya.
2.
Lingkungan Pendidikan Sekolah
Tidak semua
tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam
hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu
dikirimkan anak ke sekolah. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia,
sekolah telah mencapai posisi yang sangat sentral dan belantara pendidikan
keluarga. Hal ini karena pendidikan telah berimbas pola piker ekonomi yaitu
efektivitas dan efesiensi dan hal ini telah menjadi semacam ideology dalam
proses pendidikan di sekolah.
3.
Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Dalam
konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan lingkungan keluarga dan
sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika
anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di
luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan
tersebut tampaknya lebih luas.
Corak dan
ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini
meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan
pengertia-pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan
kesusilaan dan keagamaan.
C. Hubungan Antara Lingkungan
Pendidikan dengan Proses Pendidikan Manusia
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam
ketiga kegiatan pendidikan, yakni:
1. pembimbingan dalam upaya
pemantapan pribadi yang berbudaya
2. pengajaran dalam upaya penguasaan
pengetahuan
3. pelatihan dalam upaya pemahiran
keterampilan.
D. Fungsi Lingkungan Pendidikan
Terhadap Proses Pendidikan Manusia
Secara umum
fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi
dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya
pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
Antara lingkungan yang sau dengan lingkungan yang lain tidka mungkin untuk
berdiri sendiri. Terdapat hubungan timbale balik dan saling mempengaruhi antar
lingkungan pendidikan.
Lingkungan
keluarga sebagai dasar pembentukan sikap dan sifat manusia. Lingkungan sekolah
sebagai bekal skil dan ilmu pengetahuan, sedangkan lingkungan masayarakat
merupakan tempat praktek dari bekal yang diperoleh di keluarga dan sekolah
sekaligus sebagai tempat pengembangan kemampuan diri.
Melihat hal
diatas maka sudah selayaknya terdapat koordinasi antar lingkungan sehingga
terjadi keselarasan dan keserasian dalam menjadikan manusia yang berpendidikan
dan berkepribadian unggul.
E. Pengaruh lingkungan terhadap hasil
belajar anak
Lingkungan
siswa adalah tempat di sekitar siswa untuk berinteraksi dengan orang lain
maupun melakukan kegiatan, baik kegiatan sehari-hari maupun kegiatan belajar.
Lalu adakah Pengaruh Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar siswa?
Jawabannya tentu ada.
Ada banyak
macam-macam lingkungan, dan tiap
lingkungan terdiri dari berbagai kepribadian orang yang tentunya membawa
pengaruh besar terhadap prestasi/hasil belajar siswa. Apa saja pengaruhnya?
Pengaruh
lingkungan terhadap prestasi/hasil belajar siswa hanya ada dua, yaitu
meningkatkan atau malah menurunkan prestasi siswa itu sendiri. Berikut adalah beberapa contoh
lingkungan dan faktor-faktornya yang bisa memberikan pengaruh positif maupun
negatif pada siswa.
Ø Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah lingkungan sosial pertama yang dikenal oleh
seorang siswa. Suasana keluarga yang kondusif bagi siswa untuk belajar, tentu
bisa meningkatkan prestasi siswa itu sendiri. Sebaliknya, bila dalam keluarga
itu sendiri tercipta suasana yang tidak mendukung siswa untuk belajar, tentu
saja prestasi siswa di sekolah tidak akan
bagus. Berikut adalah beberapa tips agar siswa semangat belajar dari segi
lingkungan keluarga.
·
Sebaiknya orang tua atau saudara,
selalu memberi semangat dan motivasi dalam bentuk apapun agar siswa menjadi giat belajar.
·
Kehidupan rumah tangga yang harmonis juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Keadaan keluarga dimana ayah dan ibu yang selalu bertengkar, akan membuat siswa
menjadi malas untuk belajar di rumah dan lebih memilih untuk keluar jalan-jalan
untuk mengusir rasa kesal.
·
Orang tua yang menerapkan disiplin
pada siswa pasti akan sangat bermanfaat. Siswa akan tumbuh menjadi anak yang
disiplin dan tentu saja prestasi belajarnya akan meningkat.
Pengaruh
lingkungan terhadap prestasi belajar siswa dari segi keluarga adalah yang
paling besar. Jadi, hendaknya keharmonisan antar anggota keluarga bisa terjaga.
Ini sangat berpengaruh pada mental seorang
siswa.
Ø Lingkungan Sekolah
Pengaruh
lingkungan ini terhadap prestasi belajar siswa cukup besar, karena sekolah adalah lingkungan
sosial kedua setelah keluarga yang akan dikenal oleh siswa. Berikut ini adalah
hal-hal yang akan mempengaruhi prestasi belajar siswa dari segi lingkungan
sekolah.
·
Fasilitas sekolah yang lengkap akan
membuat siswa termotivasi untuk belajar. Fasilitas yang dimaksud misalnya
perpustakaan dengan buku yang lengkap, laboratorium dengan peralatan yang
memadai, atau fasilitas komputer bila perlu.
·
Teman-teman siswa di sekolah
yang punya sifat rajin atau telah memiliki prestasi bagus, tentu akan mendorong
siswa untuk meningkatkan prestasinya dengan tujuan bisa setara atau bahkan
melebihi teman-temannya.
·
Sekolah yang baik adalah sekolah
yang memiliki guru-guru yang berkualitas. Mulai dari cara
mengajarnya, cara memberi motivasi, atau cara mereka memberi perhatian pada
siswa-siswanya. Hal ini tentu memberi pengaruh besar terhadap prestasi siswa.
Ø Lingkungan Pergaulan (Teman)
Pengaruh
lingkungan terhadap prestasi belajar memang sangat besar, apalagi bila
menyangkut lingkungan pergaulan
siswa itu sendiri. Jika siswa bisa memilih pergaulan yang tepat, tentu tidak
masalah, tapi kadang siswa banyak yang terjebak dalam pergaulan yang tidak
baik, yang akhirnya berujung pada penurunan prestasi sekolah. Contohnya bergaul
dengan teman yang suka malas belajar, suka bermain game, teman dengan gaya
hidup mewah yang melupakan pendidikan, dan masih
banyak lagi. Hal-hal negatif seperti itu hanya akan membuat siswa menjadi lupa
akan kepentingan belajar. Untuk menghindari hal-hal seperti ini, kontrol orang tua sebagai
orang terdekat dengan siswa sangatlah diperlukan. Perhatikan putra-putri Anda
setiap saat, kontrol bagaimana perkembangan mereka di sekolah, perhatikan juga
siapa saja teman-temannya, apakah mereka membawa dampak baik atau buruk.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses
mencapai tujuan pendidikan untuk menghasilkan manusia yang unggu baik secara
pribadi maupun penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya tergantung tentang
bagaiamana sistem pendidikan di jalankan oleh lingkungan pendidikan formal.
Namun juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat.
Antara
lingkungan pendidikan yang satu dan lingkungan yang lain yang disebut sebgaia
tripusat pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, namun ada hubungan saling
mempengaruhi diantara lingkungan pendidikan.
B. Saran
Melihat
kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal diperlukan
sebuah hubungan timbal balik yang yang erat maka diperlukan sebuah koordinasi
antar lingkungan pendidikan. Dalam menentukan kirikulum lingkungan formal
(sekolah) baiknya untuk mepertimbangankan faktor lingkungan keluarga dan
masyarakat. Bahkan kalau memungkinkan melibatkan keluarga anak didik dan tokoh
masyarakat dalam merumuskan kurikulum pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Munib
Achmad, dkk. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang. UPT MKK
UNNES
Tirtarahardja,
Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar